INTERFACE ETHERNET
Ethernet
merupakan jenis skenario perkabelan
dan pemrosesan sinyal
untuk data jaringan komputer yang
dikembangkan oleh Robert
Metcalfe dan David
Boggs di Xerox
Palo Alto Research Center
(PARC) pada tahun 1972.
Versi awal Xerox
Ethernet dikeluarkan pada tahun 1975
dan di desain untuk menyambungkan 100 komputer pada kecepatan 2,94 megabit per
detik melalui kabel sepanjang satu kilometer.
Disain tersebut menjadi sedemikian sukses di masa itu
sehingga Xerox, Intel dan Digital Equipment
Corporation (DEC) mengeluarkan standar Ethernet 10Mbps yang
banyak digunakan pada jaringan komputer saat ini. Selain itu, terdepat standar
Ethernet dengan kecepatan 100Mbps yang dikenal sebagai Fast Ethernet.
Asal Ethernet bermula dari sebuah pengembangan WAN
di University
of Hawaii pada akhir tahun 1960
yang dikenal dengan naman "ALOHA". Universitas tersebut memiliki
daerah geografis kampus
yang luas dan berkeinginan untuk menghubungkan komputer-komputer yang tersebar
di kampus tersebut menjadi sebuah jaringan komputer kampus.
Proses standardisasi teknologi Ethernet akhirnya disetujui
pada tahun 1985 oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE),
dengan sebuah standar yang dikenal dengan Project 802. Standar IEEE selanjutnya
diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO), sehingga
menjadikannya sebuah standar internasional dan mendunia yang ditujukan untuk
membentuk jaringan komputer. Karena kesederhanaan dan keandalannya, Ethernet
pun dapat bertahan hingga saat ini, dan bahkan menjadi arsitektur jaringan yang
paling banyak digunakan.
Spesifikasi Ethernet mendefinisikan fungsi-fungsi yang
terjadi pada lapisan fisik dan lapisan data-link dalam model referensi jaringan
tujuh lapis OSI, dan cara pembuatan paket data ke dalam frame
sebelum ditransmisikan di atas kabel.
Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang
menggunakan metode transmisi Baseband yang
mengirim sinyalnya secara serial
1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station
dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara
sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplex (topologi star) atau half-duplex (topologi bus).
Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection
untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu
tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan
teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu
sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan
apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada
komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan
data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal.
Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet
adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come,
First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master
Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station hendak mencoba untuk mentransmisikan data
pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station
tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk
mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan
milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan
mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun
akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam
jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar
antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah
satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch
Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke
dalam beberapa collision domain.
Jenis-jenis
Ethernet
Jika dilihat dari kecepatannya,
Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni sebagai berikut:
- 10 Mbit/detik, yang sering
disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan: 10Base2,
10Base5, 10BaseT,
10BaseF)
- 100 Mbit/detik, yang sering
disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang digunakan: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX)
- 1000 Mbit/detik atau 1
Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit Ethernet (standar yang digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT).
- 10000 Mbit/detik atau 10
Gbit/detik. Standar ini belum banyak diimplementasikan.
Kecepatan
|
Standar
|
Spesifikasi
IEEE
|
Nama
|
10 Mbit/detik
|
Ethernet
|
||
100 Mbit/detik
|
|||
1000 Mbit/detik
|
|||
10000 Mbit/detik
|
11mm/.ll
|
[1]
Konektor
Yang digunakan untuk menghubungkan perangkat computer yang
biasa dihubungkan oleh jaringan switch , hub atau router adalah kabel Ethernet
crossover.
Pada dasarnya kita perlu
menghubungkan jalur TX (trasmit) dari satu ujung ke RX (receive) pada proses
pengiriman data. Jika ada hub, proses penghubungan jalur TX dengan RX ini telah
diselesaikan oleh hardware hub. Namun jika kita tidak memakai jaringan dengan
hub, koneksi harus bisa diselesaikan dengan mengatur kabel pada setting seperti
dalam ilustrasi di bawah ini:
Kabel cross-over dibuat dengan aturan pin tipe 568A di salah satu sisi dan tipe 568B di sisi yang lain. Seperti disebutkan sebelumnya, sebuah kabel Cross menghubungkan titik TX komputer satu ke RX komputer yang lain dan sebaliknya.
Cermati urutan pin Cross kabel CAT5
sebagai berikut:
Hanya 4 pin diperlukan untuk koneksi kabel cross-over. Bila membeli kabel Cross yang sudah jadi mungkin menemukan bahwa kedelapan pin digunakan. Kabel ini sama saja dengan yang ditampilkan di atas, beberapa pin sengaja dipasang meskipun tidak digunakan.
Hal ini tidak akan berakibat apa-apa, hanya agar kabel tampak lebih rapi.
Berikut adalah urutan pin kabel
cross-over dengan posisi semua pasang kabel tetap dihubungkan (meski tidak
digunakan):
Kabel Cross tidak hanya digunakan untuk menghubungkan komputer, tetapi juga berbagai perangkat lain. Koneksi lain yang dikenal paling sering dengan menggunakan kabel Cross adalah switch dan hub. Jika Anda memiliki dua hub dan Anda harus menghubungkan keduanya, Anda bisa menggunakan port uplink yang secara khusus ketika diaktifkan akan mem-by pass proses cross Tx dan RX sehingga seakan-akan kita tetap menggunakan kabel Straight.
Kabel cross akan memecahkan masalah
Anda dan menghubungkan kedua hub dengan baik. Perhatikan ilustrasi berikut
untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
Jika kita tidak memiliki sisa port
uplink, harus membuat sebuah kabel cross-over untuk menghubungkan kedua
hub:
Pengkabelan pinout Ethernet dengan kabel 100Mbps Crossover –
10baseT/100baseTX crossover ( ditunjukkan sebagai T568A )
Pengkabelan pinout Ethernet dengan kabel Gigabit Crossover –
10base-T/100base-TX/1000base-TX/T4 crossover (ditunjukkan sebagai T568B)
Dalam prakteknya, tidak masalah jika kabel Ethernet
dirangkai sebagai T568A atau T568B, selama kedua ujungnya memiliki format
pengkabelan yang sama. Sah-sah saja menggunakan 4 pasang crossover menggunakan
T568 atau 2 pasang T568B dan cara pengkabelan seperti di atas. [2]
Contoh penggunaan :
Antarmuka Ethernet digunakan sebagai antarmuka untuk LAN. Sedangkan pengembangan Ethernet berkecepatan tinggi seperti fast Ethernet dan gigabit Ethernet digunakan untuk antarmuka MAN dan WAN.
Selain itu gigabit Ethernet dapat digunakan untuk :
- Interkoneksi Server Farm
(peternakan server).
- Sambungan intra-POP menggunakan
Multi Mode Fiber (MMF) untuk jarak < 300 meter.
- POP uplink untuk Inter-POP
untuk jarak < 40 km.
- Akses Metropolitan Area Access
(MAN) melalui Wavelength Division Multiplexing (WDM).
·
Menggunakan media dark fiber,
SONET, TDM dll. [3]
Metode pengiriman dengan antarmuka Ethernet :
Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam
bentuk paket-paket data
yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame
memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di
antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat tujuan,
protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan
dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain,
maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah
frame adalah 1500 byte.
Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan
enkapsulasi paket data menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut:
- Ethernet II (yang
digunakan untuk TCP/IP)
Ethernet II
adalah sebuah standar enkapsulasi paket data jaringan berbasis teknologi Ethernet yang
digunakan oleh protokol TCP/IP.
Standar ini dikembangkan oleh Digital Equipment Corporation
(DEC), Intel
Corporation, dan Xerox
sebelum akhirnya diserahkan kepada komite IEEE 802
untuk menjadi standar IEEE
802.3. Ethernet II juga disebut sebagai Ethernet II
frame format atau DIX frame format (mengingat pihak-pihak
yang mengembangkannya adalah DEC, Intel dan Xerox).
Struktur data
Struktur data sebuah frame
Ethernet II
Sebuah frame Ethernet II terdiri atas beberapa field,
yakni sebagai berikut:
- Preamble
- Destination
Address
- Source
Address
- EtherType
- Payload,
dan
- Frame
Check Sequence (FCS).
Preamble
Field Preamble
adalah sebuah field yang memiliki panjang 8 byte. 7 byte
dari field ini merupakan susunan angka 0 dan 1 (setiap byte berisi urutan bit
10101010
)
yang digunakan untuk melakukan sinkronisasi dengan pihak penerima, sedangkan 1
byte terakhir yang berisi 10101011
mengindikasikan bahwa frame tersebut adalah frame
pertama. Sehingga, field ini berfungsi untuk melakukan sinkronisasi dengan
pihak penerima dan menandai setiap frame Ethernet.
Destination Address
Field Destination
Address adalah sebuah field yang memiliki panjang 6 byte
yang menandakan alamat tujuan ke mana frame yang bersangkutan akan
dikirimkan. Alamat tujuan ini bisa berupa alamat unicast Ethernet,
alamat multicast Ethernet, atau alamat broadcast Ethernet. Alamat
unicast Ethernet merupakan alamat fisik Ethernet yang bersangkutan, yang
berupa MAC address, sedangkan alamat broadcast
Ethernet merupakan sebuah alamat yang memiliki semua bitnya diset ke angka 1,
sehingga membentuk pola alamat
FF:FF:FF:FF:FF:FF
.
Source Address
Field Source address
adalah sebuah field yang memiliki panjang 6 byte dan menunjukkan
alamat sumber dari mana frame yang bersangkutan berasal. Alamat ini umumnya
adalah alamat unicast Ethernet.
EtherType
Field EtherType
adalah sebuah field yang memiliki panjang 2 byte yang mendndakan
protokol lapisan tinggi yang terkandung di dalam frame Ethernet yang
bersangkutan. Setelah sebuah kartu jaringan meneruskan frame yang
bersangkutan kepada sistem operasi
host tersebut, nilai dari field ini akan digunakan untuk
meneruskan muatan Ethernet kepada protokol lapisan tinggi yang cocok. Jika
tidak ada protokol lapisan tinggi yang cocok, maka nilai dari field ini
akan diabaikan.
Field ini bertindak sebagai
tanda pengenal protokol dalam format frame Ethernet II. Untuk sebuah datagram IP, nilai
dari field ini diset ke nilai
0x0800
, sementara untuk sebuah pesan ARP, nilainya
adalah 0x086
. untuk selengkapnya, lihat di website
IANA.
Payload
Field Payload
untuk sebuah frame Ethernet II berisi sebuah protocol
data unit (PDU) yang dimiliki oleh sebuah protokol lapisan yang
lebih tinggi. Ethernet II dapat mengirimkan data dengan ukuran maksimum 1500
byte. Karena Ethernet memiliki fasilitas untuk mendeteksi adanya kolisi dalam jaringan, maka dalam frame-frame Ethernet
II harus terdapat payload paling tidak 46 byte. Jika memang payload
yang dimiliki oleh protokol lapisan yang lebih tinggi kurang dari 46 byte,
maka data tersebut harus diisi dengan beberapa bit kosong, agar
tetap memiliki panjang 46 byte.
Frame
Check Sequence
Field Frame Check
Sequence (FCS) adalah sebuah field yang ukurannya 4 byte yang
menyediakan verifikasi integritas bit terhadap keseluruhan frame
Ethernet II yang bersangkutan. Field FCS ini juga disebut dengan Cyclic Redundancy Check
(CRC). Pihak peneirim akan menghitung nilai dari FCS dan menempatikan hasilnya
di dalam field ini. Ketika pihak penerima mendapatkan frame yang
bersangkutan, pihak penerima tersebut akan melakukan penghitungan ulang
terhadap FCS dengan menggunakan algoritma
yang sama, dan membandingkannya dengan yang terdapat di dalam FCS. Jika kedua
nilai tersebut sama, maka frame yang bersangkutan dianggap valid dan
akan diproses oleh pihak penerima. Jika tidak sama, maka frame tersebut
diabaikan, seolah-olah tidak ada frame yang dikirimkan.
Kalkulasi yang terjadi pada Ethernet II yang disimpan di
dalam field ini hanya menyediakan layanan integritas level bit
saja, bukannya layanan integritas terhadap data
keseluruhan atau bahkan layanan autentikasi. Sebuah nilai FCS yang valid tidak
menjamin bahwa frame yang bersangkutan tidak dimodifikasi oleh orang
yang tidak berhak selama transit di node lainnya. Kalkulasi terhadap FCS
telah diketahui secara umum dan sebuah node yang terletak di antara dua
buah node yang saling berhubungan dapat saja mengintersepsi frame
yang sedang dipertukarkan, memodifikasi frame tersebut, menghitung
kembali nilai FCS dan meletakannya ke dalam field ini sebelum
meneruskaan frame tersebut. Si node penerima pun tidak dapat
mendeteksi bahwa frame yang diterimanya telah dimodifikasi hanya dengan field
FCS. Karenanya, untuk mencegah hal ini terjadi, gunakan protokol level tinggi
yang menawarkan fitur keamanan,
seperti halnya IPSec.
Selain itu, field ini hanya menyediakan deteksi
terhadap kesalahan pada level bit saja, dan tidak dilengkapi dengan
fitur pemulihan dari kesalahan tersebut (error recovery). Ketika nilai
FCS yang dihitung oleh pihak penerima tidak sama dengan nilai FCS yang disimpan
di dalam frame, maka satu-satunya kesimpulan yang dapat diambil dari hal
itu adalah bahwa sebuah bit atau beberpa bit telah berubah.
Penghitungan FCS juga tidak menyediakan informasi tentang di mana letak
kesalahan tersebut atau bagaimana cara mengoreksinya, tapi beberapa jenis
mekanisme CRC lainnya (yang digunakan dalam teknologi framing lainnya)
dapat melakukan hal ini. Contoh dari hal ini adalah field
1-byte Header Checksum
dalam header sebuah sel Asynchronous Transfer
Mode (ATM), yang dapat menyediakan layanan pendeteksian kesalahan
seperti halnya Ethernet II serta juga mampu melakukan pemulihan terhadap
kesalahan tersebut, meski terbatas.- Ethernet 802.3 (atau
dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan Novell,
dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare
versi 3.11 atau yang sebelumnya)
IEEE 802.3 adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang mendefinisikan lapisan fisik dan sublapisan media access control
dari lapisan data-link
dari standar Ethernet berkabel. IEEE 802.3 mayoritas merupakan
teknologi Local Area Network
(LAN), tapi beberapa di antaranya adalah teknologi Wide Area Network (WAN).
IEEE 802.3 juga merupakan sebuah
teknologi yang mendukung arsitektur jaringan IEEE 802.1.
DIX Ethernet
dan IEEE 802.3
Spesifikasi Ethernet yang asli (yang disebut sebagai "Experimental
Ethernet") dikembangkan oleh Robert Metcalfe pada tahun 1972 dan
dipatenkan pada tahun 1978 dan dibuat berbasiskan bagian dari protokol nirkabel ALOHAnet.
Memang, Experimental Ethernet sudah tidak digunakan lagi saat ini, tapi dapat
dianggap sebagai protokol Ethernet oleh sebagian kalangan. Ethernet yang
dikenal sekarang yang digunakan di luar Xerox adalah DIX
Ethernet. Tetapi, karena DIX Ethernet juga dikembangkan dari
Experimental Ethernet, dan semakin banyak standar yang juga dikembangkan
berbasiskan teknologi DIX Ethernet, komunitas teknis telah menganggap bahwa
semuanya adalah Ethernet. Karenanya, penggunaan istilah Ethernet juga dapat
digunakan untuk menyebutkan semua jaringan yang menggunakan fungsi dan media
yang telah distandarisasi sebagai berikut:
Tahun/tanggal
|
Keterangan
|
|
Experimental Ethernet
|
Protokol Ethernet yang pertama,
yang mampu mentransmisikan data melalui kabel
koaksial
dan topologi
bus dengan
kecepatan 2,94 megabit per detik.
|
|
Protokol Ethernet hasil pengembangan selanjutnya,
yang mampu mentransmisikan data melalui kabel koaksial tipis (thinnet),
dengan kecepatan 10 megabit per detik. Pada standar ini juga diperkenalkan
field EtherType. Format frame ini juga yang digunakan oleh
protokol-protokol di dalam protokol Internet (TCP/IP).
|
||
IEEE 802.3
|
Protokol Ethernet standar 10BASE5
yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 10 Megabit per detik melalui
kabel koaksial tebal (thicknet). Protokol ini sama seperti halnya DIX,
kecuali pada field EtherType diganti oleh Length, dan
sebuah header IEEE 802.2 yang menyertai header IEEE 802.3. Lebih jelasnya
lihat di bagian bawah.
|
|
IEEE 802.3a
|
1985
|
Protokol Ethernet standar 10BASE2
yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 10 Megabit per detik melalui
kabel koaksial tipis (thinnet).
|
IEEE 802.3b
|
1985
|
10Broad36
|
IEEE 802.3c
|
1985
|
Spesifikasi repeater jaringan
dengan kecepatan 10 megabit per detik.
|
IEEE 802.3d
|
1987
|
Fiber-Optic Inter-Repeater Link
(FOIRL)
|
IEEE 802.3e
|
1987
|
10Base5 atau StarLAN
|
IEEE 802.3i
|
1990
|
Standar Ethernet 10BaseT, yang
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 10 megabit per detik melalui
kabel tembaga yang dipilin (twisted pair).
|
IEEE 802.3j
|
1993
|
Standar Ethernet 10BaseF, yang
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 10 megabit per detik melalui
kabel serat optik (Fiber-optic).
|
IEEE 802.3u
|
1995
|
Standar Fast Ethernet 100BaseTX,
100BaseT4, 100BaseFX, yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 100
megabit per detik melalui kabel tembaga yang dipilin (twisted pair) dan juga
menawarkan fungsi autonegotiation.
|
IEEE 802.3x
|
1997
|
Full duplex dan flow control
|
IEEE 802.3y
|
1998
|
Standar Fast Ethernet 100BaseT2,
yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 100 megabit per detik
melalui kabel tembaga yang dipilin (twisted pair) kualitas rendah.
|
IEEE 802.3z
|
1998
|
Standar Gigabit Ethernet
1000Base-X, yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 1000 megabit per
detik (1 gigabit per detik) melalui kabel serat optik (fiber-optic).
|
IEEE 802.3-1998
|
1998
|
Revisi standar dasar yang
menggabungkan semua amandemen dan ralat di atas.
|
IEEE 802.3ab
|
1999
|
Standar Gigabit Ethernet
1000BaseT, yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 1000 megabit per
detik (1 gigabit) melalui kabel tembaga yang dipilin (twisted pair).
|
IEEE 802.3ac
|
1998
|
Ukuran frame maksimum diperluas
hingga 1522 byte (untuk mengizinkan "Q-tag"). Q-tag mencakup
informasi Virtual Local Area Network (VLAN) IEEE 802.1Q dan informasi
prioritas IEEE 802.1p.
|
IEEE 802.3ad
|
2000
|
Link aggregation untuk
saluran-saluran paralel.
|
IEEE 802.3-2002
|
2002
|
Sebuah revisi yang menggabungkan
tiga amandemen terakhir dan ralat.
|
IEEE 802.3ae
|
2003
|
Standar 10 Gigabit Ethernet
10GBase-SR,10GBase-LR, 10GBase-ER, 10GBase-SW, 10GBase-LW, dan 10GBase-EW
yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 10000 megabit per detik (10
gigabit).
|
IEEE 802.3af
|
2003
|
Power over Ethernet (PoE)
|
802.3ah
|
2004
|
Ethernet in the First Mile
|
IEEE 802.3ak
|
2004
|
Standar 10 Gigabit Ethernet 10GBase-CX4,
yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 10000 megabit per detik (10
gigabit) melalui kabel twin-axial.
|
IEEE 802.3-2005
|
2005
|
Revisi standar dasar yang
menggabungkan empat amandemen dan ralat di atas.
|
Format Frame IEEE
802.3
IEEE 802.3 adalah sebuah
format frame
yang merupakan hasil penggabungan dari spesifikasi IEEE
802.2 dan IEEE 802.3, dan terdiri atas header dan trailer
IEEE 802.3 dan sebuah header IEEE 802.2.
Struktur data
Struktur data sebuah frame IEEE 802.3
Sebuah frame IEEE 802.3 terdiri atas beberapa field
sebagai berikut:
- Header
IEEE 802.3:
- Preamble
- Start
Delimiter
- Destination
Address
- Source
Address
- Length
- Header
IEEE 802.2 Logical Link Control:
- Destination
Service Access Point (DSAP)
- Source
Service Access Point (SSAP)
- Control
- Payload
- Trailer
IEEE 802.3:
- Frame
Check Sequence (FCS)
Preamble
Field Preamble
adalah sebuah field berukuran 7 byte yang terdiri atas beberapa bit
angka 0 dan 1 yang dapat melakukan sinkronisasi dengan perangkat penerima. Setiap
byte dalam field ini berisi
10101010
.
Start
Delimiter
Field Start Delimiter
adalah sebuah field berukuran 1 byte yang terdiri atas urutan bit
10101011
, yang mengindikasikan permulaan frame Ethernet yang
bersangkutan. Kombinasi antara field Preamble dalam IEEE 802.3
dan Start Delimiter adalah sama dengan field Preamble dalam Ethernet II, baik itu ukurannya maupun urutan bit
yang dikandungnya.
Destination
Address
Field Destination
Address adalah field berukuran 6 byte yang sama dengan field
Destination Address
dalam Ethernet II, kecuali dalam IEEE 802.3 mengizinkan
ukuran alamat 6 byte dan juga 2 byte. Meskipun demikian, alamat 2
byte tidak sering digunakan.
Source
Address
Field Source Address
adalah field berukuran 6 byte yang sama dengan field Source Address
dalam Ethernet II, kecuali dalam IEEE 802.3 mengizinkan
ukuran alamat 6 byte dan juga 2 byte. Meskipun demikian, alamat 2
byte tidak sering digunakan.
Length
Field Length
adalah sebuah field yang berukuran 2 byte yang mengindikasikan
jumlah byte dimulai dari byte pertama dalam header LLC
hingga byte terakhir field Payload. Field ini tidak
memasukkan header IEEE 802.3 atau field Frame Check Sequence.
Ukuran minimumnya adalah 46 (
0x002E
), dan nilai maksimumnya adalah
1500 (0x05DC
).
Destination
Service Access Point
Field Destination
Service Access Point (DSAP) adalah sebuah field berukuran 1 byte
yang mengindikasikan protokol lapisan tinggi yang digunakan oleh frame
pada node tujuan. Field ini adalah salah satu dari field-field
IEEE
802.2 Logical Link Control
(LLC). Field ini bertindak sebagai tanda pengenal protokol (protocol
identifier) yang digunakan di dalam format frame IEEE 802.3.
Nilai-nilainya ditetapkan oleh IANA.
Source Service Access Point
Field Source Service
Access Point (SSAP) adalah sebuah field berukuran 1 byte
yang mengindikasikan protokol lapisan tinggi yang digunakan oleh frame
pada node sumber. Field ini adalah salah satu dari field-field
IEEE 802.2 Logical Link Control
(LLC). Field ini bertindak sebagai tanda pengenal protokol (protocol
identifier) yang digunakan di dalam format frame IEEE 802.3.
Nilai-nilainya ditetapkan oleh IANA.
- Ethernet
802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet
802.3/802.2 without Subnetwork Access
Protocol, dan digunakan untuk konektivitas
dengan Novell
NetWare 3.12 dan
selanjutnya)
- Ethernet
SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2
with SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang
menjalankan TCP/IP)
[1]
Contoh interface dengan device :
Perisai Ethernet Arduino memungkinkan sebuah papan Arduino untuk
terhubung ke internet. Hal ini
didasarkan pada Wiznet W5100 ethernet chip (datasheet).
Wiznet W5100 menyediakan jaringan
(IP) stack yang
dapat menggunakan TCP dan UDP. Ini mendukung hingga empat
koneksi soket simultan. [4]
Pengalamatan Port Ethernet berbasis TCP/IP stack
TCP/IP (singkatan dari Transmission
Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data
yang digunakan oleh komunitas internet
dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam
jaringan Internet. Protokol ini
tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan
protokol (protocol
suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak
digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada
perangkat lunak ini adalah TCP/IP
stack
Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah
jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
- Pengalamatan
IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit
(empat oktet
berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format
www.xxx.yyy.zzz
. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat205.116.008.044
dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask255.255.255.000
ke dalam Network ID205.116.008.000
dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis). - Fully qualified
domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat
yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam
bentuk <nama_host>.<nama_domain>, di mana
<nama_domain> mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer
berada, dan <nama_host> mengidentifikasikan sebuah komputer dalam
jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain
Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN
id.wikipedia.org
merepresentasikan sebuah host dengan nama "id" yang terdapat di dalam domain jaringan "wikipedia.org
". Nama domainwikipedia.org
merupakan second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain.org
, yang terdaftar dalam root DNS, yang memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts
atau%systemroot%\system32\drivers\etc\hosts
) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan. [1]
TCP memungkinkan klien untuk
menjalankan aplikasi secara bersamaam menggunakan nomor
port yang berbeda pada full-duplex
sehingga memberikan kemampuan multiplexing. TCP melabeli setiap oktet data dengan nomer
urut dan serangkaian
oktet dari
sebuah segmen,
nomor urutan dari octet pertama sebuah segmen disebut nomer urut segmen. TCP menyediakan kehandalan dengan paket ACK dan Flow Control menggunakan
teknik Sliding Window.
Selama pengaturan awal koneksi TCP, ukuran segmen maksimum ditentukan berdasarkan MTU terendah di seluruh
jaringan.
Perlu dicatat istilah-istilah berikut:
Source and Destination ports
: mengidentifikasi aplikasi lapisan atas menggunakan
koneksi.
Sequence Number
: angka 32-bit memastikan bahwa data benar diurutkan. Setiap
byte data diberi nomor urut. Byte pertama dari data dengan sebuah stasiun di
header TCP tertentu akan memiliki nomor urut di bagian ini, katakanlah 58000. Jika paket ini memiliki 700 byte
data di dalamnya maka paket berikutnya dikirim oleh stasiun ini akan memiliki
nomor urutan 58000 + 700 + 1 = 58701.
Acknowledgment Number : angka 32-bit menunjukkan nomor urut berikutnya yang diharapkan perangkat pengirim dari stasiun lain.
HLEN - memberikan kata 32
bit dalam header. Kadang-kadang disebut bagian Data Offset.
Reserved - selalu diset
ke 0.
Kode bit -
ini adalah bendera yang menunjukkan sifat header. Mereka adalah:
URG : Urgent Pointer
ACK : Acknowledgement
PSH : fungsi pendorong, menyebabkan pengirim TCP untuk mendorong semua data tidak terkirim ke penerima daripada mengirimkan segmen ketika ada di sekitar mereka yaitu ketika buffer penuh. buffer penuh.
RST : Reset koneksi
SYN : nomor urut Mensinkronisasi
FIN : Akhir data
Jendela : menunjukkan kisaran angka urutan yang dapat diterima diluar segmen terakhir yang berhasil diterima. Ini adalah jumlah oktet yang diizinkan pengirim ACK bersedia menerima sebelum pengakuan.
Urgent Pointer - menunjukkan akhir dari data yang mendesak sehingga aliran data yang terputus dapat dilanjutkan. Apabila bit URG diatur, data diberikan prioritas di atas data stream lainnya.
Opsi - terutama hanya TCP Segmen Ukuran Maksimum (MSS) kadang-kadang disebut Window Ukuran maksimum atau Kirim Segmen Ukuran Maksimum (SMS). Segmen adalah serangkaian byte data dalam header TCP.
URG : Urgent Pointer
ACK : Acknowledgement
PSH : fungsi pendorong, menyebabkan pengirim TCP untuk mendorong semua data tidak terkirim ke penerima daripada mengirimkan segmen ketika ada di sekitar mereka yaitu ketika buffer penuh. buffer penuh.
RST : Reset koneksi
SYN : nomor urut Mensinkronisasi
FIN : Akhir data
Jendela : menunjukkan kisaran angka urutan yang dapat diterima diluar segmen terakhir yang berhasil diterima. Ini adalah jumlah oktet yang diizinkan pengirim ACK bersedia menerima sebelum pengakuan.
Urgent Pointer - menunjukkan akhir dari data yang mendesak sehingga aliran data yang terputus dapat dilanjutkan. Apabila bit URG diatur, data diberikan prioritas di atas data stream lainnya.
Opsi - terutama hanya TCP Segmen Ukuran Maksimum (MSS) kadang-kadang disebut Window Ukuran maksimum atau Kirim Segmen Ukuran Maksimum (SMS). Segmen adalah serangkaian byte data dalam header TCP.
3. Nomor
Port
Aplikasi pembuka nomor Port, yang digunakan oleh TCP dan UDP untuk mengawasi komunikasi berbeda yang terjadi di sekitar jaringan. Umumnya, nomor port di bawah 255 awalnya untuk aplikasi umum (Nomor protokol yang ditentukan ); 255 dipesan.
Aplikasi pembuka nomor Port, yang digunakan oleh TCP dan UDP untuk mengawasi komunikasi berbeda yang terjadi di sekitar jaringan. Umumnya, nomor port di bawah 255 awalnya untuk aplikasi umum (Nomor protokol yang ditentukan ); 255 dipesan.
Nomor port 256-1023 adalah
untuk aplikasi yang dijual oleh berbagai produsen dan dianggap sebagai 'istimewa', ‘Dikenal' atau pengembangan nomor port yang ditentukan.
Nomor port di atas 1024 (1024
dipesan)
tidak diatur, dianggap sebagai biasa, atau terdaftar, dan port ini umumnya bebas untuk digunakan digunakan oleh klien ke
nomor port yang dikenal.
Aplikasi membuka nomor port (model TCP / IP berbeda dari model OSI dalam
hal lapisan Aplikasi berada di puncak lapisan 4) dan
berkomunikasi satu sama lain melalui nomor port ini. Sebuah server telnet
dengan alamat IP 10.1.1.1 menggunakan nomor port 23, namun jika dua klien
operasi dari alamat IP 10.1.1.2 menempel ke server, server perlu membedakan antara dua percakapan. Hal ini
dicapai dengan cara klien memilih secara acak dua nomor port diatas
nomor 1023,misalnya 1024 dan 1025. Koneksi klien dirujuk sebagai Socket dan
didefinisikan sebagai alamat IP ditambah nomor port, misalnya 10.1.1.1.TCP.1025
dan 10.1.1.1.TCP.1026. Soket server 10.1.1.1.TCP.23. Ini adalah bagaimana TCP memilih
masukan dari koneksi yang berbeda.
Tabel berikut ini berisi
beberapa nomor port yang umum digunakan:
TCP
|
Application
|
Port Number
|
FTP
|
20 (Data), 21 (Control, or Program)
|
|
Telnet
|
23
|
|
SMTP
|
25
|
|
HTTP
|
80
|
|
UDP
|
||
DNS
|
53
|
|
Bootp
|
67/68
|
|
TFTP
|
69
|
|
NTP
|
123
|
|
SNMP
|
161
|
RFC 793 (TCP) dan RFC 1323
(Ekstensi TCP) menjelaskan secara rinci sementara TCP baik RFC 1500 dan RFC
1700 mendefinisikan nomor port yang dikenal untuk TCP dan UDP.
[5]
ERROR CHECKING
Handshaking 3 arah
Jika
sebuah host sumber ingin menggunakan aplikasi IP seperti FTP aktif, host
memilih nomor port yang lebih besar dari 1023 dan terhubung ke stasiun tujuan
pada port 21. Koneksi TCP diatur melalui handshaking tiga arah:
Ini
dimulai dengan segmen SYN (Sinkronisasi) seperti ditunjukkan oleh bit kode yang
berisi nomor urut 32-bit A yang disebut
Initial Send Sequence (ISS) yang dipilih oleh, dan dikirim dari, host 1.
Nomor urut 32-bit ini adalah nomor urut mulai dari data dalam paket dan dengan
penambahan 1 untuk setiap byte data yang dikirim dalam segmen, yaitu nomor urut
untuk setiap oktet yang dikirim. Segmen
SYN juga menempatkan nilai A +1 dalam oktet pertama dari data.
Host 2
menerima SYN dengan nomor urutan A dan mengirimkan sebuah segmen SYN dengan
nomor ISS B yang benar-benar berbeda pada bagian sequence number. Selain
itu, mengirimkan increment (penambahan 1)
pada jumlah urutan segmen yang diterima terakhir (yaitu A + x dimana x
adalah jumlah octet yang membentuk data dalam segmen ini) di bagian
acknowledgement-nya. Nomor acknowledgement ini menginformasikan penerima bahwa data telah
diterima di ujung lain dan engharapkan segmen data berikutnya untuk dikirim, dimulai
di urutan nomor A + x. Tahap ini sering disebut SYN-ACK. Disinilah
MSS disepakati.
Host
1 menerima segmen SYN-ACK dan mengirimkan segmen ACK berisi nomor urut
berikutnya (B + y dimana y adalah jumlah oktet dalam segmen tertentu), ini
disebut Forward acknowledgement dan
diterima oleh host 2. Segmen ACK diidentifikasi oleh kenyataan bahwa bidang ACK
diset. Segmen yang tidak diterima dalam rentang waktu tertentu, ditransmisikan
ulang.
Pasangan
TCP tidak hanya harus melacak nomor urut awal mereka sendiri tetapi juga nomor
acknowledgement parapasangan TCP yang
lain.
Penutupan
koneksi TCP dicapai saat inisiator mengirimkan paket FIN. Koneksi hanya menutup
ketika ACK telah dikirim oleh ujung yang lain dan diterima oleh pemrakarsa.
Mempertahankan
sebuah koneksi TCP memerlukan stasiun untuk mengingat sejumlah parameter yang
berbeda seperti nomor port dan nomor urutan. Masing-masing koneksi memiliki set
variabel yang terletak di Transmission
Control Block (TCB).
Analisis
Rangkaian Buffer
Disini akan
diperbandingkan antara hasil perhitungan dengan pengukuran
kondisi cutoff
dan saturation pada transistor yang dipergunakan pada sistem mini
web server berbasis ethernet :
Tabel 4.1.
Perbandingan Perhitungan dan Pengukuran Transistor
Perhitungan
Pengukuran
terlihat adanya
perbedaan yang menonjol, sehingga bisa dikatakan transistor
sebagai
satu-satunya komponen aktif pada rangkaian dP-Buffer bekerja dengan
Gambar 4.1.
Rangkaian bias basis dP-Buffer
Ketika tansistor
dalam kondisi cut off, nilai VCE sebesar VCC sehingga relay
mendapat
tegangan 12 V pada kedua pin catu dayanya dan akibatnya relay tidak
bekerja. Ketika
transistor dalam kondisi saturation, VCE hampir sama dengan 0
sehingga relay
mendapat tegangan 0 V dan 12 V pada kedua pin catu dayanya dan
akibatnya relay
bekerja. Hasil dari kerja relay inilah yang meneruskan tegangan 220 V pada
obyek yang dikendalikan. Seperti yang bisa dilihat pada rangkaian,
obyek
membutuhkan tegangan 220 V AC. Netral-nya di by-Pass sedangkan
phase-nya
menunggu dari relay aktif. Dengan kata lain, begitu transistor dalam
kondisi saturation,
relay akan aktif dan obyek bisa bekerja. Dan ketika transistor
dalam kondisi cutoff,
relay tidak aktif dan obyek tidak bekerja. Penentuan
saturation dan cutoff
transistor tergantung dari keluaran PPI 8255 yang dirancang
oleh
dikendalikan oleh komputer yang terhubung ke jaringan. Led1 berfungsi
sebagai
indikator input dan diseri dengan R1 sebagai tahanan muka Led. Fungsi
D1 sebagai
pembatas arus pada transistor, sehingga arus dari VCC maksimal hanya
sebesar arus
yang melalui D1. Sedang fungsi F1 sebagai pengaman untuk obyek yang
dikendalikan apabila terjadi hubungan singkat. [6]
Contoh aplikasi pemrograman dengan interface Ethernet
Membuat Aplikasi Chat via Ethernet/Sockets Programming dengan
Visual Studio C# 2010
Program yang akan dibahas terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. Server, sebagai
server yang mana semua client akan mengirim pesan ke computer yang ada aplikasi
ini dan mem-broadcast semua pesan ke client.
2. Client, aplikasi
yang dipakai oleh user untuk melakukan chat yang akan terhubung ke server.
Membuat Server
Pertama bukalah aplikasi Visual Studio C# 2010. Lalu pilih
new project. Kemudian pilih Console Application dan berilah nama project chat_server pada bagian bawah form, lalu
klik OK.
using System;
using System.Collections.Generic;
using System.Linq;
using System.Text;
using System.Net.Sockets;
using System.Net;
namespace ConsoleApplication1
{
class Program
{
const int portNo = 500;
static void Main(string[] args)
{
//==================================================================
//Mendapatkan Local Machine’s Host Name
& IPAddress
//==================================================================
String strHostName = “”;
if (args.Length == 0)
{
// Mendapatkan Ip address dari local
machine…
// Pertama cari host name dari local
machine.
strHostName = Dns.GetHostName();
Console.WriteLine(“Local Machine’s Host
Name: ” + strHostName);
}
else
{
strHostName = args[0];
}
IPHostEntry ipEntry =
Dns.GetHostByName(strHostName);
IPAddress[] addr = ipEntry.AddressList;
for (int i = 0; i < addr.Length; i++)
{
Console.WriteLine(“IP Address {0}: {1} “,
i, addr[i].ToString());
}
//===================================================================
System.Net.IPAddress localAdd =
System.Net.IPAddress.Parse(addr[0].ToString());
TcpListener listener = new
TcpListener(localAdd, portNo);
listener.Start();
while (true)
{
ChatClient user = new
ChatClient(listener.AcceptTcpClient());
}
}
}
}
Setelah itu, buat class baru dengan nama “ChatClient”
dengan cara klik kanan pada nama project seperti di bawah ini.
Pilih Class dan jangan lupa beri nama “ChatClient” pada bagian bawah form dan klik Add. Setelah itu coba masukan kode seperti di bawah ini.
using System;
using System.Collections.Generic;
using System.Linq;
using System.Text;
using System.Net.Sockets;
using System.Collections;
namespace ConsoleApplication1
{
class ChatClient
{
//—berisi daftar semua client—
public static Hashtable AllClients = new
Hashtable();
//—informasi tentang client—
private TcpClient _client;
private string _clientIP;
private string _clientNick;
//—digunakan untuk mengirim/menerima
data—
private byte[] data;
//—apakah nickname sudah dikirim—
private bool ReceiveNick = true;
public ChatClient(TcpClient client)
{
_client = client;
//—mendapatkan client IP address—
_clientIP =
client.Client.RemoteEndPoint.ToString();
//—menambahkan client saat ini ke hash
table—
AllClients.Add(_clientIP, this);
//—memulai membaca data dari client pada
// thread terpisah—
data = new
byte[_client.ReceiveBufferSize];
client.GetStream().BeginRead(data, 0,
System.Convert.ToInt32(_client.ReceiveBufferSize),
ReceiveMessage, null);
}
public void ReceiveMessage(IAsyncResult
ar)
{
//—membaca dari client—
int bytesRead;
try
{
lock (_client.GetStream())
{
bytesRead =
_client.GetStream().EndRead(ar);
}
//—client tidak tersambung—
if (bytesRead < 1)
{
AllClients.Remove(_clientIP);
Broadcast(_clientNick + ” has left the
chat.”);
return;
}
else
{
//—mendapat pesan yang telah dikirim—
string messageReceived =
System.Text.Encoding.ASCII.GetString(data, 0, bytesRead);
//—client mengirimkan nicknamenya—
if (ReceiveNick)
{
_clientNick = messageReceived;
//—memberitahu semua client memasuki
// chat—
Broadcast(_clientNick + ” has joined the
chat.”);
ReceiveNick = false;
}
else
{
//—memberikan pesan pada semuanya—
Broadcast(_clientNick + “>” +
messageReceived);
}
}
//—melanjutkan membaca dari client—
lock (_client.GetStream())
{
_client.GetStream().BeginRead(data, 0,
System.Convert.ToInt32(_client.ReceiveBufferSize),ReceiveMessage,null);
}
}
catch (Exception ex)
{
AllClients.Remove(_clientIP);
Broadcast(_clientNick + ” has left the
chat.”);
}
}
public void SendMessage(string message)
{
try
{
//—mengirim text—
System.Net.Sockets.NetworkStream ns;
lock (_client.GetStream())
{
ns = _client.GetStream();
}
byte[] bytesToSend =
System.Text.Encoding.ASCII.GetBytes(message);
ns.Write(bytesToSend, 0, bytesToSend.Length);
ns.Flush();
}
catch (Exception ex)
{
Console.WriteLine(ex.ToString());
}
}
public void Broadcast(string message)
{
//—log secara lokal—
Console.WriteLine(message);
foreach (DictionaryEntry c in AllClients)
{
//—memberi pesan pada semua user—
((ChatClient)(c.Value)).SendMessage(
message + Environment.NewLine);
}
}
}
}
Membuat Client
Buatlah project baru dan pilih template Windows Form Application dan
berilah nama project tersebut dengan nama “chat” pada bagian bawah form lalu
klik OK. Setelah itu, buatlah form seperti pada gambar di bawah ini.
using System;
using System.Collections.Generic;
using System.ComponentModel;
using System.Data;
using System.Drawing;
using System.Linq;
using System.Text;
using System.Windows.Forms;
using System.Net.Sockets;
namespace WindowsFormsApplication1
{
public partial class Form1 : Form
{
const int portNo = 500;
TcpClient client;
byte[] data;
public Form1()
{
InitializeComponent();
}
private void btnSignIn_Click(object
sender, EventArgs e)
{
if (btnSignIn.Text == “Sign In”)
{
try
{
//—menghubungkan ke server—
client = new TcpClient();
client.Connect(IPServer.Text, portNo);
data = new
byte[client.ReceiveBufferSize];
//—membaca dari server—
SendMessage(txtNick.Text);
client.GetStream().BeginRead(data, 0,
System.Convert.ToInt32(
client.ReceiveBufferSize),
ReceiveMessage, null);
btnSignIn.Text = “Sign Out”;
btnSend.Enabled = true;
}
catch (Exception ex)
{
MessageBox.Show(ex.ToString());
}
}
else
{
//—disconnect dari server—
Disconnect();
btnSignIn.Text = “Sign In”;
btnSend.Enabled = false;
}
}
private void btnSend_Click(object sender,
EventArgs e)
{
SendMessage(txtMessage.Text);
txtMessage.Clear();
}
public void SendMessage(string message)
{
try
{
//—mengirim pesan ke server—
NetworkStream ns = client.GetStream();
byte[] data =
System.Text.Encoding.ASCII.GetBytes(message);
//—mengirim text—
ns.Write(data, 0, data.Length);
ns.Flush();
}
catch (Exception ex)
{
MessageBox.Show(ex.ToString());
}
}
public void ReceiveMessage(IAsyncResult
ar)
{
try
{
int bytesRead;
//—membaca data dari server—
bytesRead =
client.GetStream().EndRead(ar);
if (bytesRead < 1)
{
return;
}
else
{
//—memanggil delegate untuk menampilkan
// data yang diterima—
object[] para = {System.Text.Encoding.ASCII.GetString(data,
0, bytesRead) };
this.Invoke(new
delUpdateHistory(UpdateHistory),
para);
}
//—melanjutkan membaca…—
client.GetStream().BeginRead(data, 0,
System.Convert.ToInt32(client.ReceiveBufferSize),
ReceiveMessage, null);
}
catch (Exception ex)
{
//—abaikan error, dibuang ketika pengguna
sign off—
}
}
//—delegate dan subroutine untuk
mengupdate TextBox control—
public delegate void
delUpdateHistory(string str);
public void UpdateHistory(string str)
{
txtMessageHistory.AppendText(str);
}
public void Disconnect()
{
try
{
//—Disconnect dari server—
client.GetStream().Close();
client.Close();
}
catch (Exception ex)
{
MessageBox.Show(ex.ToString());
}
}
private void Form_Closing(object
sender,FormClosingEventArgs e)
{
Disconnect();
}
}
}
Setelah itu, double clik pada Form1.Designer.cs dan
tambahkan kode seperti di bawah ini.
private void InitializeComponent()
{
…
this.FormClosing += new
System.Windows.Forms.FormClosingEventHandler(this.Form_Closing);
}
Setelah kedua aplikasi diatas (chat server dan client)
sudah selesai dibuat, maka program bisa langsung dites pada komputer yang
berbeda atau pada satu komputer. Akan tetapi, jika menggunakan satu komputer,
aturlah IP address yang diakses oleh client adalah “127.0.0.1″ (computer’s loopback
address). [7]
Daftar Pustaka:
[1] wikipedia.org
[2] wlanbook.com
[3] bebas.ui.ac.id/v09/...1/.../1gbps-10gbps-ethernet-untuk-lan-wan-05-2001.rt...
[4] http://www.chipkin.com/articles/arduino-ethernet-shield-a-better-webserver
[5]
http://www.rhyshaden.com/
[6] nixerco.tripod.com/ta/teleoprasi_pp12855/Ta.../Bab_IV_-_Analisa.pdf
[8] guntingbatukertas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar