Jumat, 30 September 2011

JATRA KURNIA ARDI


Interface Ethernet

DEFINISI:
Komunikasi ethernetEthernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox. Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial. Standarisasi sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. (lihat Tabel 2.) Kecepatan transmisi data di ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps. Saat in yang umum ada dipasaran adalah ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa disebut seri 10Base. Ada bermacam-macam jenis 10Base diantaranya adalah: 10Base5, 10Base2, 10BaseT, dan 10BaseF yang akan diterangkan lebih lanjut kemudian.
     Pada metoda CSMA/CD, sebuah host komputer yang akan mengirim data ke jaringan pertama-tama memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh host komputer lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka host komputer tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian.
    Untuk menentukan pada posisi mana sebuah host komputer berada, maka tiap-tiap perangkat ethernet diberikan alamat (address) sepanjang 48 bit yang unik (hanya satu di dunia). Informasi alamat disimpan dalam chip yang biasanya nampak pada saat komputer di start dalam urutan angka berbasis 16, seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Contoh ethernet address.
48 bit angka agar mudah dimengerti dikelompokkan masing-masing 8 bit untuk menyetakan bilangan berbasis 16 seperti contoh di atas (00 40 05 61 20 e6), 3 angka didepan adalah kode perusahaan pembuat chip tersebut. Chip diatas dibuat oleh ANI Communications Inc. Contoh vendor terkenal bisa dilihat di Tabel 3, dan informasi lebih lengkap lainnya dapat diperoleh di http://standards.ieee.org/regauth/oui/index.html
Tabel 3. Daftar vendor terkenal chip ethernet
NOMOR KODE
NAMA VENDOR
00:00:0C
 Sisco System
00:00:1B
 Novell
00:00:AA
 Xerox
00:00:4C
 NEC
00:00:74
 Ricoh
08:08:08
 3COM
08:00:07
 Apple Computer
08:00:09
 Hewlett Packard
08:00:20
 Sun Microsystems
08:00:2B
 DEC
08:00:5A
 IBM
Dengan berdasarkan address ehternet, maka setiap protokol komunikasi (TCP/IP, IPX, AppleTalk, dll.) berusaha memanfaatkan untuk informasi masing-masing host komputer dijaringan.
  1. 10Base5
Sistem 10Base5 menggunakan kabel coaxial berdiameter 0,5 inch (10 mm) sebagai media penghubung berbentuk bus seperti pad Gambar 4. Biasanya kabelnya berwarna kuning dan pada kedua ujung kebelnya diberi konsentrator sehingga mempunyai resistansi sebesar 50 ohm. Jika menggunakan 10Base5, satu segmen jaringan bisa sepanjang maksimal 500 m, bahkan jika dipasang penghubung (repeater) sebuah jaringan bisa mencapai panjang maksimum 2,5 km.
Seperti pada Gambar 5, antara NIC (Network Interface Card) yang ada di komputer (DTE, Data Terminal Equipment) dengan media transmisi bus (kabel coaxial)-nya diperlukan sebuah transceiver (MAU, Medium Attachment Unit). Antar MAU dibuat jarak minimal 2,5 m, dan setiap segment hanya mampu menampung sebanyak 100 unit. Konektor yang dipakai adalah konektor 15 pin. 
Gambar 4. Jaringan dengan media 10Base5.
Gambar 5. Struktur 10Base5.
  1. 10Base2
Seperti pada jaringan 10Base5, 10Base2 mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. (Gambar 6). Hanya saja kabel yang digunakan lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. Tidak diperlukan MAU kerena MAU telah ada didalam NIC-nya sehingga bisa menjadi lebih ekonomis. Karenanya jaringan ini dikenal juga dengan sebutan CheaperNet. Dibandingkan dengan jaringan 10Base5, panjang maksimal sebuah segmennya menjadi lebih pendek, sekitar 185 m, dan bisa disambbung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen hanya mampu menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini pun diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya menjadi beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai jenis BNC.
Gambar 6. Jaringan dengan media 10Base5.
Gambar 7. Struktur 10Base2.
  1. 10BaseT
Berbeda dengan 2 jenis jaringan diatas, 10BaseT berstruktur bintang (star) seperti terlihat di Gambar 8. Tidak diperlukan MAU kerena sudah termasuk didalam NIC-nya. Sebagai pengganti konsentrator dan repeater diperlukan hub karena jaringan berbentuk star. Panjang sebuah segmen jaringan maksimal 100 m, dan setiap hub bisa dihubungkan untuk memperpanjang jaringan sampai 4 unit sehingga maksimal komputer tersambung bisa mencapai 1024 unit.
Gambar 8. Jaringan dengan media 10BaseT.
Gambar 9. Struktur 10BaseT.
Menggunakan konektor modular jack RJ-45 dan kabel jenis UTP (Unshielded Twisted Pair) seperti kabel telepon di rumah-rumah. Saat ini kabel UTP yang banyak digunakan adalah jenis kategori 5 karena bisa mencapai kecepatan transmisi 100 Mbps. Masing-masing jenis kabel UTP dan kegunaanya bisa dilihat di Table 4.
Tabel 4. Jenis kabel UTP dan aplikasinya.
KATEGORI
APLIKASI
Category 1
 Dipakai untuk komunikasi suara (voice), dan digunakan untuk kabel telepon di rumah-rumah
Category 2
 Terdiri dari 4 pasang kabel twisted pair dan bisa digunakan untuk komunikasi data sampai
 kecepatan 4 Mbps
Category 3
 Bisa digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai 10 Mbps dan digunakan
 untuk Ethernet dan TokenRing
Category 4
 Sama dengan category 3 tetapi dengan kecepatan transmisi sampai 16 Mbps
Category 5
 Bisa digunakan pada kecepatan transmisi sampai 100 Mbps, biasanya digunakan untuk
 FastEthernet (100Base) atau network ATM
D.     10BaseF
Bentuk jaringan 10BaseF sama dengan 10BaseT yakni berbentuk star. Karena menggunakan serat optik (fiber optic) untuk media transmisinya, maka panjang jarak antara NIC dan konsentratornya menjadi lebih panjang sampai 20 kali (2000 m). Demikian pula dengan panjang total jaringannya. Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX) dan input (RX) menggunakan kabel/media yang berbeda.
Gambar 10. Struktur 10BaseF.
Gambar 11. Foto NIC jenis 10Base5, 10Base2, dan 10BaseT.
E.      Fast Ethernet (100BaseT series)
Selai jenis NIC yang telah diterangkan di atas, jenis ethernet chip lainnya adalah seri 100Base. Seri 100Base mempunyai beragam jenis berdasarkan metode akses datanya diantaranya adalah: 100Base-T4, 100Base-TX, dan 100Base-FX. Kecepatan transmisi seri 100Base bisa melebihi kecepatan chip pendahulunya (seri 10Base) antara 2-20 kali (20-200 Mbps). Ini dibuat untuk menyaingi jenis LAN berkecepatan tinggi lainnya seperti: FDDI, 100VG-AnyLAN dan lain sebagainya.

[1]






 Kabel Ethernet

Ξ May 21st, 2006 | → | LAN, Technology |

Kode Warna

Kabel data ethernet terdiri dari 4 pasang kawat. Masing-masing mempunyai warna tertentu (solid) dengan pasangannya berwarnah putih bergaris-garis warna tertentu(solid), dipilin menjadi satu. Untuk performansi Ethernet yang baik, jangan membuka pilinan terlalu panjang (kira-kira ¼ inch).
Kode warna pada pasangan kabel

Pair 1 : putih-biru/biru (white-blue/blue)
Pair 2 : putih-orange/orange (white-orange/orange)
Pair 3 : putih-hijau/hijau (white-green/green)
Pair 4 : putih-coklat/coklat (white-brown/brown)
Desain untuk 10BaseT Ethernet adalah warna orange dan hijau. Dua pasang lainnya, coklat dan biru, tidak digunakan. Berikut konfigurasi kabel menggunakan RJ-45 :

Terdapat dua standard untuk kabel ethernet ini, yaitu T-568A dan T-568B. Gambar di atas memperlihatkan kedua standard tersebut. Standard T-568B, pasangan orange dan hijau diletakkan pada pin 1, 2 dan 3, 6. Standard T-568A membalikkan koneksi orange dan hijau, sehingga pasangan biru dan orange menjadi 4 pin yang berada di tengah, yang mebuat koneksi seperti ini lebih cocok untuk koneksi telco voice.
T-568A telah dijadikan sebagai standard instalasi, sedangkan T-568B hanya sebagai alternative saja.
Nomor Pin
Berikut nomor pin untuk kedua standard di atas:
T-568A
Pin
Color
Pair
Description
1
white/green
3
RecvData +
2
green
3
RecvData -
3
white/orange
2
TxData +
4
blue
1
Unused
5
white/blue
1
Unused
6
orange
2
TxData -
7
white/brown
4
Unused
8
brown
4
Unused
T-568B
Pin
Color
Pair
Descrtipion
1
white/orange
2
TxData +
2
orange
2
TxData -
3
white/green
3
RecvData +
4
blue
1
Unused
5
white/blue
1
Unused
6
green
3
RecvData -
7
white/brown
4
Unused
8
brown
4
Unused
Cross-over Cable (Kabel Silang) Ethernet
Kabel Ethernet/LAN mempunyai 8 buah kawat (4 pair). Untuk kebutuhan koneksi yang menggunakan Kabel Silang, Ethernet membutuhkan 2 pasang kawat, satu pasang berfungsi sebagai transmiter dan satu pasang lagi berfungsi sebagai receiver.
Berikut konfigurasi Kabel Cross-over menggunakan konektor RJ-45:

Konfigurasi Pin:
Pin 1 - Pin 3
Pin 2 - Pin 6
Koneksi seperti ini digunakan untuk menghubungkan :
1. Hub ke Hub.
2. Switch ke switch
3. Komputer ke komputer
4. Port Ethernet Router ke port Ethernte Router
5. Komputer ke Router
6.Komputer ke Modem IP (output modem berupa card Ethernet)
Koneksi yang menggunakan Kabel Cross-Over

Catatan : Koneksi antar Hub atau Switch dapat menggunakan kabel straight dengan memasang pada port uplink. Pada beberapa tipe Hub, terdapat tombol kecil yang dapat berfungsi menjadikan port sebagai UPLINK.
Kabel Straight-Through
Konfigurasi kabel “straight-through” untuk Ethernet adalah, pin 1 pada konektor terhubung dengan pin 1 pada ujung konektor lawan, begitu seterusnya untuk pin 2 sampai 8.
Koneksi kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan :
1. Antara Komputer ke Hub
2. Antara Komputer ke Switch
Koneksi yang menggunakan Kabel Straight-Through

Contoh pengaplikasian ethernet

Dalam merancang sistem Integrasi PLC hampir
sama dengan membuat integrasi jaringan komputer.
Tiap jaringan yang berbeda harus memiliki
identitas jaringan, agar komunikasi data dapat
berjalan semestinya tanpa adanya data yang hilang
atau tidak terkirim ketujuan. Didalam PLC untuk
memberikan identitas pada jaringan kita gunakan
aplikasi dari Omron yaitu CX-Integrator.
Kemudian desain routing table untuk kedua macam
jaringan diatas yaitu Ethernet dengan identitas
jaringannya adalah dua, dengan menggunakan CXIntegrator
dan routing table
Gambar 2.Jaringan Ethernet
Industrial Electronics Seminar 2011
Electronics Engineering Polytechnic Institute of Surabaya

Gambar 3. Routing Table Ethernet
Sedangkan untuk jaringan Controller Link memiliki routing table beridentitas satu. Untuk
melakukan setting routing table hampir sama
dengan Ethernet hanya saja system harus tergabung
dalam jaringan Controller Link. Secara garis besar
ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Gambar 4. Jaringan Controller Link

Gambar 5. Routing Table Controller Link


Hal tersebut dilakukan pada tiap-tiap PLC yang
tergabung dalam suatu jaringan yang telah kita
desain sebelumnya.
Berikut ini adalah pembagian node dan identitas
serta parameter-parameter apa saja yang
dibutuhkan untuk membangun jaringan seperti
pada gambar 1. Untuk membangun jaringan
integrasi pemetaan jaringan harus terstuktur secara
mendetail dari masing-masing PLC tujuannya
adalah ketika terdapat integrasi lebih lanjut mudah
untuk melakukan routing table dan pembagian
node tiap jaringan
Spesifikasi dan parameter tiap komponen dilihat
dari masing-masing jaringan :
PLC CJ1M
Ethernet
Network #2
Unit No = 2
Node No = 01
IP = 192.168.1.1
Protokol : FINS.
Controller Link
Network #1
Unit No = 1
Node No = 01
Baud rate : 2 Mbps
Protokol : FINS
Serial
1:1
Baud rate = 9600 bps
Protokol : Hostlink
PLC CS1G-H
Ethernet
Network #2
Unit No = 0
Node No = 02
IP = 192.168.1.2
PLC CS1H-H
Controller Link
Network #1
Unit No = 2
Node No = 02
Baud rate = 2 Mbps
Protokol : FINS
PC
Ethernet
Network #2
Node No = 10
IP = 192.168.1.10
Protokol : FINS-TCP, FINS-UDP
Touch Screen
Serial
1:1
PORT A
Baud rate = 9600 bps
Industrial Electronics Seminar 2011
Electronics Engineering Polytechnic Institute of Surabaya


FINS Protokol
FINS adalah salah satu protokol yang dimiliki oleh
omron yang tidak dimiliki oleh merk PLC lain.
FINS protocol ini dapat digunakan di berbagai
media komunikasi yang terdapat pada PLC omron
diantaranya adalah Serial, Controler Link serta
Ethernet. Secara garis besar Protokol FINS terbagi
dalam dua jenis yaitu: Command Data Structure
dan Respon Data Structure.

Gambar 6. Command Data Structure FINS

Gambar 7. Response Data Structure FINS
Keterangan
ICF
RSV 00
GCT 02
DNA Alamat Tujuan
00 : Jaringan Lokal
01-7F : Jaringan remote
DA1 Node Tujuan
DA2 Tujuan Alamat Unit
SNA Sumber alamat Jaringan
00 : Jaringan Lokal
01-7F : Jaringan Remote
SA1 Sumber identitas node
SA2 Sumber identitas unit
SID Identitas Jaringan
Dari desain jaringan yang telah kita buat maka kita
dapat menetukan FINS header untuk melakukan
komunikasi baik melalui controller link maupun
Ethernet, hasil dari FINS header dari jaringan yang
telah dipetakan sebagai berikut
ICF = 0x80
RSV = 0x00
GCT = 0x02
DNA = 0x00
DA1 = 0x00
DA2 = 0x00
SNA = 0x02
SA1 = 0x03
SA2 = 0x00
SID = 0x00
Sedangkan Untuk Command code dan text
tergantung pada apa yang kita perintahkan ke PLC.
Misalkan untuk menulis alamat memori pada PLC
atau juga membaca alamat dari PLC. Sedangkan
response code adalah kelanjutan dari respon PLC
terhadap command code yang diterima.

Hasil dan Analisa
Berikut ini adalah tampilan dari Remote screen yang
terhubung pada PLC server CJ1M melalui serial
dengan protokol hostlink

Gambar 8. Remote Screen



 9. Gambar Monitoring Screen

Touch screen tersebut berfungsi sebagai remote
secara lokal PLC CJ1M serta dapat meremote
seluruh PLC yang terintegrasi dengan cara
memerintahkan PLC server CJ1M untuk
berkomunikasi dengan PLC lain. PLC CJ1M berisi
program ladder diagram yang berfungsi sebagai
komunikasi jaringan Ethernet dan jaringan
controller link. Komunikasi antar PLC dengan PLC
menggunakan mekanisme komunikasi secara
pemrograman lader diagram dengan menggunakan
Function block SEND(090). Berikut ini adalah
salah satu lader Diagram untuk komunikasi antar
PLC

Gambar 10. Ladder diagram komunikasi

Pemetaan Port komunikasi pada PLC CJ1M untuk
Komunikasi PLC dengan PLC:
Komunikasi Controller Link
Transmit PORT 1
Receive PORT 2
Komunikasi Ethernet
Transmit PORT 3
Receive PORT 4

Pengujian Komunikasi PLC (Server)
dengan PC (Client)
Pengujian dilakukan dengan membuat program
pada PC yang berfungsi sebagai client dengan
software QT dan PLC berfungsi sebagai Server.
Protokol yang digunakan adalah TCP-FINS.
Tampilan pengujian dengan software QT adalah
sebagai berikut

Gambar 11. QT Socket Programming

Mekanisme handshaking PC dengan PLC hampir
sama dengan PC dengan PC. Ketika kita tekan
tombol “Connect to Host” maka PC dan PLC
melakukan mekanisme handshaking sampai
tercapai state connected.

Gambar 12. Mekanisme TCP-FINS

Hasil dari socket programming dengan QT, ketika
melakukan Handshaking PC (client) dengan PLC
(server) dilihat dengan Wire Shark

Gambar 13. Sniffing Handshaking PC-PLC

hasil dari wire shark adalah sebagai berikut
50911 > micromouse-ncwp [SYN] seq=0
micromuuse-ncwp > 50911 [SYN,ACK]
seq=0 Ack=1
50911 > micromuuse-ncwp [ACK] seq=1
Ack=1

Gambar 14. GUI Remote PLC

Setelah tahap tersebut tercapai maka PLC dan PC
berada pada tahap connected dan komunikasi sudah
pada kondisi establish. Dan kemudian tahap
selanjutnya dari TCP-FINS adalah mengenalkan
Node PC pada PLC, Node PC sama seperti nilai IP
yaitu 10 dan port tujuan dari PLC adalah 9600.
Setelah kita kirim kan node PC maka PLC siap
untuk mengeksekusi FINS command dan kemudian
PLC mengirim balasan berupa FINS Response.
Command yang dikirimkan ke PLC adalah write
area memory pada PLC. Ketika kita telah Berhasil
mengirimkan suatu nilai tertentu pada area memori
PLC CJ1M maka PLC CS1GH akan melakukan
memulai untuk menjalankan program untuk
mengontrol sistem Factory Automation Module dan
ketika kita tekan tombol “FINS command” pada
QT dan hasilnya Factory Automation Module
mulai bekerja. Hal ini menunjukan keberhasilan
komunikasi antara PC dengan PLC.

Gambar 15. GUI Monitoring PLC

Berikut ini adalah hasil dari keseluruhan
komunikasi yang disniffing dengan wire shark
ketika kita melakukan komunikasi PC dengan PLC
dengan socket programming pada QT

Gambar 16. Sniffing komunikasi PC-PLC
[3]



Referensi:
[1]  http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html

1 komentar:

  1. CJ2M PLC Omron series sangat ideal untuk keperluan pengemasan dan otomasi mesin umum. Konektivitas dijamin berkat port USB built-in dan pilihan antarmuka Ethernet dan RS-232C / 422/485 pada CPU.

    http://www.elmecon-mk.com/article/cj2m-plc-omron-untuk-otomasi-mesin-dasar/

    BalasHapus